Minggu, 11 Oktober 2009

MPS Pertemuan 4-5. kelas 3H1 dan 3H2

KLASIFIKASI PENELITIAN

Beberapa leteratur menunjukkan keragaman sudut pandang yang dipakai para ilmuan untuk melihat dan membuat klasifikasi atau macam-macam penelitian. Misalnya, jika dilihat dari segi hasil yang ingin dicapai penelitian dibagi menjadi penelitian eksplorasi atau deskriptif, dan penelitian eksplanatori[1]. Sementara jika dilihat dari segi bahan atau obyek yang akan diteliti, maka ada penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Apabila dilihat dari cara atau teknik analisis data, maka penelitian terbagi atas kuantitatif dan kualitatif, sedangkan apabila dilihat dari rancangan penelitian yang digunakan, penelitian dibagi menjadi penelitian yang bersifat histories, perkembangan, kasus, korelasional, kausal-komparatif, eksperimen sungguhan, eksperimen semu, dan penelitian tindakan (action research).[2] Masri Singarimbun dengan menggunakan sudut pandang metode dan rancangan, membagi penelitian menjadi penelitian survei, penelitian eksperimen, dan grounded research.[3]
Dari berbagai cara melihat penelitian yang menimbulkan macam-macamnya itu, cara melihat penelitian dari segi metode dan rancangan yang digunakan itulah yang umumnya digunakan sebagai acuan, karena cara pandang yang disebutkan sebelumnya dinilai sudah tercakup dalam cara melihat penelitian dari segi metode dan rancangannya.
A. Berdasarkan Tujuan Penelitian
1. Penelitian dasar (basic, pure, atau fundamental research)
Penelitian dasar merupakan tipe penelitian yang berkaitan dengan pemecahan persoalan tetapi dalam pengertian yang berbeda yaitu berupa persoalan yang bersifat teoretis dan tidak mempunyai pengaruh secara langsung dengan penentuan kebijakan, tindakan atau pengambilan keputusan. Tujuan penelitian dasar adalah pengembangan dan evaluasi terhadap konsep-konsep teoretis. Temuan penelitian dasar diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori.
Penelitian akademik yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai tugas akhir yang dilaporkan dalam bentuk skripsi dan tesis atau bahkan disertasi umumnya merupakan jenis penelitian dasar.
2. Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) adalah penelitian yang menekankan pada pemecahan masalah-masalah praktis. Penelitian ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan spesifik dalam rangka penentuan kebijakan, tindakan atau kinerja tertentu. Temuan penelitian umumnya berupa informasi yang diperlukan untuk pembuatan keputusan dalam memecahkan masalah-masalah pragmatis.
Penelitian terapan dibedakan menjadi pertama, penelitian evaluasi (digunakan untuk mendukung pemilihan terhadap beberapa alternatif tidakan dalam proses pembuatan keputusan. Penelitian ini melakukan penilaian terhadap efektivitas suatu tindakan, kegiatan atau program. Kedua, penelitian dan pengembangan yang dimaksudkan untuk mengembangkan produk baru atau pengembangan proses untuk menghasilkan produk. Ketiga, penelitian aksi (action research) yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru dan memecahkan masalah tertentu. Masalah yang diteliti umumnya merupakan masalah praktis dan relevan dengan kondisi actual.

Faktor utama yang membedakan antara penelitian dasar dan penelitian terapan berdasarkan konteks dan tujuan masing-masing jenis penelitian, dapat dilihat dalam tabel berikut


Penelitian Dasar Penelitian Terapan


Lingkungan akademik Lingkungan pemerintah, stakeholder
Inisiatif berasal dari peneliti Inisiatif dari klien (sponsor)
Dibiayai oleh peneliti (bantuan) Dibiayai klien melalui kontrak
Penelitian mandiri Penelitian kelompok
Satu atau dua disiplin Multi disiplin
Lebih fleksibel Kurang fleksibel
Pengembangan ilmu Pemecahan masalah
Menjawab sedikit pertanyaan Menjawab banyak pertanyaan


B. Berdasarkan Karakteristik Masalah
Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian diklasifikasikan menjadi:
Penelitian Historis adalah penelitian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena masa lalu. Tujuan penelitian histories adalah melakukan rekonstruksi fenomena masa lalu secara sistematis, obyektif dan akurat untuk menjelaskan fenomena sekarang atau mengantisipasi fenomena yang akan datang.
Penelitian Deskriptif adalah penelitian terhadap permasalahan berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti. Jenis penelitian ini umumnya berkaitan dengan kejadian, prosedur, atau opini.
Penelitian Kasus dan Lapangan merupakan penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti serta interaksinya dengan lingkungan. Subyek yang diteliti dapat berupa individu, kelompok, lembaga atau komunitas tertentu. Tujuan penelitian kasus adalah melakukan penyelidikan secara mendalam mengenai subyek tertentu untuk membrikan gambaran yang lengkap mengenai subyek tertentu.
Penelitian Korelasional merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan korelasional antara dua variabel atau lebih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan ada atau tidaknya korelasi antar variabel atau membuat prediksi berdasarkan korelasi antar variabel.
Penelitian Kausal-Komparatif merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Peneliti melakukan pengamatan terhadap konsekuensi yang timbul dan menelusuri kembali fakta yang secara masuk akal sebagai factor penyebabnya. Penelitian komparatif merupakan tipe penelitian ex post facto (penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadi suatu fakta atau peristiwa). Peneliti dapat mengidentifikasi fakta atau peristiwa tersebut sebagai variabel yang dipengaruhi (dependent) dan melakukan penyelidikan terhadap variabel yang mempengaruhi (independent)
Penelitian Eksperimen merupakan penelitian dengan masalah yang sama dengan penelitian kausal komparatif yaitu mengenai hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih variabel. Dalam penelitian eksperimen peneliti melakukan manipulasi atau pengendalian (kontrol) terhadap setidaknya satu variabel independen, sedang pada penelitian kausal komparatif tidak ada perlakuan (treatment) dari peneliti terhadap variabel independen. Manipulasi peneliti terhadap variabel independen tertentu merupakan karakteristik dari penelitian eksperimen yang sengaja dilakukan untuk melihat pengaruh perlakuan tersebut terhadap variabel dependen.

C. Berdasarkan Paradigma Penelitian
Paradigma berarti suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Menurut Anderson, paradigma adalah ideologi dan praktik suatu komunitas ilmuwan yang menganut suatu pandangan yang sama atas realitas, memiliki seperangkat kriteria yang sama untuk menilai aktivitas penelitian dan menggunakan metode serupa.[4] Secara umum terdapat dua paradigma yaitu paradigma positivistic dan paradigma naturalistic. Paradigma positivistic menghasilkan jenis penelitian kuantitatif, sedangkan paradigma naturalistic menghasilkan jenis penelitian kualitatif.
Perbedaan antara penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif dapat dilihat berdasarkan beberapa factor berikut.

Aspek Perbandingan
Kualitatif
Kuantitatif
Fokus Penelitian
Kualitas (hakikat, esensi)
Kuantitas (berapa banyak)
Akar Filsafat
Fenomenologi
Positivisme, empirisme
Frase Terkait
Kerja lapangan, etnografi, naturalistic, grounded, dll
Eksperimen, empirik, statistik
Tujuan
Pemahaman, deskripsi
Pengukuran, uji hipotesis
Disain
Lentur
Detail dan ketat
Seting
Alamiah, akrab
Rekayasa, seleksi
Sampel
Kecil, tidak acak,
Besar, random, representasi
TPD
Peneliti (observasi, interview)
Bukan manusia (skala, tes, angket)
Analisis
Induktif
Deduktif
Temuan
Holistic dan kasuistik
Generalis, reduksionis

Sementara itu Burhan Bungin merinci penelitian kuantitatif menjadi berbagai ragam.

RAGAM PENELITIAN KUANTITATIF MENURUT JENIS PENGGOLONGAN[5]

NO
PENGGOLONGAN MENURUT
RAGAM PENELITIAN
1
Tujuan
Eksplorasi
Pengembangan
Verifikasi
2
Pendekatan
Longitudinal
Cross sectional
Kuantitatif
Survei
Assesment
Evaluasi
Action Research
3
Tempat
Library
Laboratorium
Filed
4
Bidang Ilmu
Pendidikan
Agama
Manajemen
Komunikasi
Administrasi
Bahasa
Hukum
Sejarah
Antropologi
Sosiologi
Filsafat, dsb.
5
Taraf
Deskriptif
Eksplanasi
6
Saat Terjadinya Variabel
Historis
Eks post Facto
Eksperimen


[1] Mely G. Tan, Masalah Perencanaan Penelitian, dalam Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1983), hlm. 19
[2] Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994), hlm. 9-26
[3] Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1989), hlm. 3-8
[4] James A. Anderson, Communication Research: Issues and Methods, (New york: McGraw-Hill, 1987) hlm. 45.
[5] Lihat Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif ( Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 41

Tidak ada komentar:

Posting Komentar